1. Skema Topologi Standar Jaringan LAN Menggunakan ADSL
Skema seperti ini adalah skema yang paling sederhana dalam sebuah jaringan LAN, dimana modem/router ADSL hanya sebagai jembatan sebuah jaringan LAN yang kecil. Ini biasa digunakan pada jaringan rumah, kantor kecil, sekolah, maupun kampus dengan jumlah komputer yang hanya puluhan.
Dalam konfigurasi seperti ini kita tidak mengenal yang namanya server, seperti web server, mail server, proxy server, atau server lainnya. Karena disini hanya memfokuskan agar setiap komputer terhubung dengan internet.
Modem ADSL disini hanya berfungsi sebagai Network Address Translation (NAT) agar setiap komputer bisa terhubung ke internet melalui satu jalur ADSL. Kebanyakan modem ADSL menyediakan fasilitas DHCP agar komputer LAN mendapatkan ip secara otomatis.
2. Konfigurasi Minimal Modem ADSL
Agar modem ADSL ini bisa berfungsi, tidak banyak yang harus kita konfigurasi pada modem tersebut. Hampir sebagian besar konfigurasi menggunakan fasilitas web. Ada beberapa modem yang menyediakan software tambahan utuk mempermudah melakukan konfigurasi. Point-point yang harus kita ketahui agar kita bisa terhubung ke ISP adalah :
* Username
* Password
* VPI
* VCI
* Tipe koneksi
Kelima point diatas yang paling penting agar modem ADSL dapat berfungsi.
Untuk yang berlangganan speedy (khususnya daerah sumatera selatan) hampir sebagian besar menggunakan modem ADSL SANEX dan AZTECH. Kali ini kita akan mencoba mengkonfigurasi modem ADSL D-Link. Konfigurasi default modem ADSL dapat dibaca pada manual booknya.
Umumnya modem ADSL mempunyai fasilitas wizard (konfigurasi sederhana) untuk memudahkan bagi penggunanya untuk melakukan konfigurasi modem ADSL. Ada beberapa modem yang pernah saya gunakan, semuanya menyediakan fasilitas wizard seperti :
* SANEX ADSL-SA 5100 (dari speedy)
* AZTECH DSL605Eu (dari speedy)
* D-Link DSL-520T
Berikut contoh konfigurasi menggunakan wizard pada modem D-Link DSL-520T.
Pastikan semua peralatan telah terpasang. Agar dapat login ke web konfigurasi modem, terlebih dahulu kita harus mensetting ip komputer kita menjadi satu network dengan ip modem (192.168.1.x).
Ip default pada modem D-Link adalah 192.168.1.1 dengan netmask 255.255.255.0, dari sini kita bisa memastikan ip yang bisa kita gunakan pada komputer kita adalah 192.168.1.1 - 192.168.1.254.
Pada saat pertama kali kita login ke modem, pada bagian index ada beberapa fasilitas yang ditawarkan. Disini kita hanya menggunakan fasilitas wizard, dimana fasilitas ini adalah fasilitas yang paling mudah untuk mengkonfigurasi modem agar bisa berfungsi.
STEP 1
Setting ip pada komputer kita menjadi satu network dengan ip modem, misal sebagai contoh komputer kita, kita setting ipnya menjadi 192.168.1.2. ini agar kita dapat login ke halaman web modem ADSL.
Gambar 1. Setting IP
STEP 2
Pastikan pada browser kita connection settingnya di set menjadi auto proxy. Karena posisinya sekarang kita tidak melalui server proxy.
Gambar 2. Connection Setting
STEP 3
Selanjutnya kita masuk ke halaman web konfigurasi modem kita. Pada halaman browser, ketikkan ip dari modem (http://192.168.1.1). Kemudian akan tampil halaman login, masukkan username dan password. Defaultnya user "admin" password "admin".
Gambar 3. Halaman Login
STEP 4
Masuk pada halaman home. Kita akan menggunakan fasilitas wizard untuk melakukan konfigurasi modem. Menu wizard berada pada bagian kiri atas.
STEP 5
Klik tombol "Run Wizard" untuk masuk ke menu wizard. Disini dijelaskan bahwa ada 3 tahap dalam melakukan konfigurasi minimal dari modem ADSL kita, yaitu (1) memilih zona waktu, (2) mengkonfigurasi settingan internet, (3) merestart system.
Pada langkah ini kita hanya membaca informasi tahapan apa saja yang akan kita lakukan. Tekan tombol "Next" untuk melanjutkan konfigurasi.
Gambar 5. Informasi Konfigurasi
STEP 6
Masuk pada awal konfigurasi wizard. Pilih zona waktu lokasi kita berada. Setelah selesai, tekan tombol "Next" untuk melanjutkan.
Gambar 6. Choose Timezone
STEP 7
Selanjutnya adalah memilih tipe koneksi internet. Ada beberapa tipe koneksi yang tersedia, seperti PPPoE/PPPoA, IP Dynamic, IP Static, Bridge. Kali ini kita akan menggunakan tipe PPPoE/PPPoA.
Gambar 7. Tipe Koneksi
* PPPoE/PPPoA, Pada tipe ini IP Public kita akan berada pada modem (IP Public nempel pada modem).
* Dynamic IP, Pada tipe ini kita akan mendapatkan IP Public secara dinamik/berubah-ubah.
* Static IP, Pada tipe ini kita akan mendapatkan Ip Public yang tetap/tidak berubah-ubah.
* Bridge, Pada tipe ini IP Public kita akan berada pada komputer kita (IP Public nempel pada komputer), modem ADSL hanya sebagai jembatan dan hanya mempunyai 1 IP, yaitu IP LAN.
STEP 8
Selanjutnya kita memasuki menu konfigurasi PPPoE/PPPoA. Ada beberapa parameter yang perlu kita masukkan disini, seperti username, password, VPI, VCI, Tipe Koneksi.
Informasi ini semua kita dapatkan dari ISP langganan kita. Sebagai contoh untuk yang berlangganan speedy khususnya area sumsel. VPI=8, VCI=81, Tipe Koneksi=PPPoE LLC.
Username dan password sesuaikan dengan data yang kita peroleh dari ISP kita.
Gambar 8. Setting PPPoE/PPPoA
STEP 9
Selesai sudah proses konfigurasi modem ADSL kita menggunakan wizard yang telah disediakan pada modem ADSL D-Link DSL-520T.
Tekan tombol "Restart" untuk menyelesaikan dan meyimpan konfigurasi yang telah kita lakukan dan modem otomatis mereboot.
Gambar 9 Konfigurasi Selesai
STEP 10
Setelah selesai, cek status modem ADSL melalui menu "Status". Disitu dapat kita lihat status dari koneksi kita "Connected" atau "Not Connected".
Gambar 10. Status
3. Konfigurasi Client Pada LAN
Umumnya konfigurasi jaringan rumah/kantor kecil yang terhubung melalui ADSL relatif sederhana. Skemanya kurang lebih seperti pada skema topologi diatas.
Tidak banyak yang harus dilakukan pada konfigurasi jaringan pada LAN ini. Untuk client kita cukup mengkonfigurasi agar memperoleh IP address secara otomatis atau static dari modem/router ADSL.
Konfigurasi pada client windows maupun linux sama saja, apalagi saat ini linux sudah sangat mudah dengan adanya tampilan desktop yang begitu menarik. Contoh kali ini kita menggunakan Ubuntu 8.04 dengan desktop Gnome.
STEP 1
Konfigurasi IP address dan DNS. DNS kita peroleh dari ISP atau dapat kita lihat pada modem ADSL pada menu "Status". Konfigurasi IP address dan DNS melalui menu System --> Administration --> Network.
Gambar 11. Setting IP
Gambar 12. Setting DNS
STEP 2
Aktifkan aplikasi browser, pastikan connection setting auto-detect proxy. Karena koneksi internet kita melalui router/modem ADSL, bukan melalui server proxy.
Gambar 13. Connection Setting
STEP 3
Lakukan tes dengan membuka salah satu web yang kita kenal. Untuk melihat berapa besar bandwidth yang kita dapatkan, dapat mengunduh salah satu web yang menyediakan fasilitas untuk mengetes kecepatan bandwidth kita. Sebagi contoh, yang biasa digunakan sebagian besar teknisi speedy adalah web www.sijiwae.net
Gambar 14. Web www.sijiwae.net
source
http://habi3.blogspot.com/2008/12/konfigurasi-modem-adsl.html
Kamis Kliwon, 07 Mei 2009, jam 20.26 wib
Kamis, 07 Mei 2009
Konfigurasi Modem ADSL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar